Oleh: Desi
Kecanggihan teknologi dan era globalisasi telah banyak mempengaruhi kehidupan umat manusia hari ini. Tren yang menjadi selera masyarakat pun lebih cenderung pada apa-apa yang dirilis oleh orang kafir. Baik dalam bentuk fisik maupun dalam bentuk pemikiran. Demi menghindari ungkapan ketinggalan zaman, mereka rela berbondong-bondong mengimitasi tren mereka, tak terkecuali umat Islam.
Pada pergantian tahun Masehi misalnya, tradisi perayaannya disadur oleh umat Islam dengan sambutan meriah. Bulan berikutnya menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh muda-mudi, sebab ada valentine day sebagai ajang pembuktian kasih sayang pada pasangan. Yang paling antusias menyambut hari ini adalah pasangan yang menjalin asmara haram. Budaya valentine sebagai pintu zina menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk dilakukan bagi mereka.
Ini baru sedikit contoh dari seabreg rusaknya tatanan kehidupan hari ini karena terpengaruh tradisi kafir, khususnya budaya Barat yang mengangkangi dunia. Mereka akan terus menjaga eksistensinya dengan terus menyebarkan ide-ide yang menyesatkan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak sekalipun kalian pasti akan mengikuti mereka.” Kami bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR Musim – Shahih)
Islam sangat komplit dengan segala aturannya, tertuang dalam Al-Qur'an yang harus dijadikan pedoman hidup bagi umat Islam. Islam ibarat kompas penunjuk arah menempuh kebenaran. Laksana peta yang menuntun jalan selamat. Bagaikan kamus yang memberi jawaban tepat pada setiap pertanyaan. Ajarannya menjadi cahaya penerang bagi umatnya sehingga mustahil tersesat.
Sangat miris melihat kenyataan umat Islam banyak yang terbius oleh racun Barat, padahal di sisi mereka ada konsep indah yang memberikan solusi tuntas dari Sang Pencipta. Islam juga memiliki sosok pemimpin terbaik yaitu Nabi Muhammad ﷺ yang telah mengajarkan segala teladannya. Jika Islam dipelajari secara menyeluruh niscaya mereka tidak terpengaruh iming-iming kesenangan dunia.
Jika mereka rela menjadikan Islam sebagai kepribadian dalam bertingkah laku pasti tidak akan kebingungan mencari jati diri. Jika tulus taat kepada Allah tentu tidak berat hati dengan segala perintah dan larangan-Nya. Sehingga tidak ada sedikit pun bantahan atas segala ketetapan Allah dan Rasul-Nya.
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata." (QS. Al-Ahzab: 36).
Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan zina, maka bagi umat Islam sudah tidak ada lagi pilihan lain selain menghindarinya. Tidak ada lagi alasan hari berkasih sayang atau pacaran baginya karena hal itu mengarah pada pergaulan bebas.
Yakinlah bahwa Islam jalan keselamatan, maka pelajarilah secara utuh. Ketahuilah Islam bukan hanya agama yang membahas ritual ibadah saja. Tetapi Islam adalah mabda yang mampu mengatur dunia. Bukankah Rasulullah ﷺ dengan kepemimpinannya mengatur 2/3 dunia dengan Islam?
Berani mengelak jika Rasulullah ﷺ menggunakan aturan Islam saat menjadi kepala negara? Kita yakin itu kan? Lantas apa yang membuat ragu jika aturan Islam sangat mampu mengatur kehidupan hari ini?
0 Komentar