PEMUDA TONGGAK PERADABAN ISLAM


Oleh: Sifi Nurul Islam
Aktivis Pejuang Islam Kaffah

Bagaimana potret pemuda muslim pada realitasnya hari ini? Maka, dapat dilihat bahwa pemuda hari ini jauh dari karakter pemuda yang ideal. Mereka kehilangan jati diri atau identitasnya sebagai seorang muslim. Kehidupan mereka umumnya penuh dengan gaya hidup ala Barat, misalnya budaya permisif, hedonis, cenderung pragmatis, apolitis, minus tanggung jawab, serta berperilaku serba bebas. Mereka mengalami banyak sekali problem kejiwaan atau “kena mental”. Mereka menjadi korban sistem sekuler yang saat ini diterapkan.

Mari kita lihat, betapa hancurnya mental dan pemikiran pemuda dalam sistem kapitalisme sekuler sekarang ini. Mulai dari banyaknya pemuda yang mengalami mental illness, anxiety, overthinking, berlarut dalam kesedihan, pergaulan bebas, narkoba, hamil di luar nikah, clubbing, cyber crime, hedon, bahkan banyak pemuda yang salah kaprah sehingga menganut pemikiran yang salah seperti feminis, moderat, liberal, LGBT, pacaran, dan lain sebagainya.

Sistem kapitalisme sekularisme yang saat ini diterapkanlah yang menjadi induk dari segala pemikiran-pemikiran yang merusak pemuda. Sistem ini merupakan alat perang peradaban dalam bentuk soft power yang digunakan oleh Barat untuk membendung kebangkitan Islam. Akibatnya, pemuda kehilangan fungsi utamanya sebagai agen perubahan dan pembawa kebaikan bagi Islam dan umat Islam. Sejatinya, sistem ini adalah alat mengukuhkan penjajahan Barat. Selama kita hidup dengan sistem ini, kita tidak dapat berharap para pemuda mampu memfungsikan dirinya sebagaimana seharusnya, kecuali mereka disentuh dengan pemikiran-pemikiran Islam. Di sinilah peran kita untuk dapat mengembalikan kesadaran dan mewujudkan profil ideal pemuda berdasarkan Islam. Karena kalau kita lihat, citra pemuda dalam sistem kapitalisme sekuler ini sungguh sangat berbeda dengan citra pemuda yang hidup dalam bingkai Islam.

Didalam Islam, pemuda merupakan tonggak peradaban karena pemuda merupakan kekuatan di antara dua kelemahan yaitu masa kanak-kanak dan masa tua. “Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS Ar-Rum: 54).

Islam sangat menaruh perhatian kepada pemuda karena pemuda adalah miniatur mayoritas umat, pemuda adalah kesatria di hari esok dan ibu generasi masa depan. Pemuda mengemban amanah yang besar atas tegaknya syariat Islam. Maka dari itu pemuda haruslah mau belajar, belajar mengenai agamanya, belajar mengenai mabdanya, belajar untuk peduli terhadap permasalahan umat, dan belajar untuk tetap tangguh menapaki jalan perjuangan menegakkan syariah.

Contoh pemuda Islam yang tangguh dalam memperjuangankan Islam dan merupakan pembela Rasulullah adalah Zubair bin Awwam. Zubair bin Awwam merupakan salah satu dari tujuh orang pertama yang masuk Islam, kala itu usianya baru 15 tahun. Zubair adalah pemuda yang berbudi tinggi, berakhlak mulia, berani, murah hati. Dia juga merupakan pebisnis sukses dan kaya raya, namun semua hartanya dia dermakan untuk kepentingan Islam. Sifat tangguh dan baik hatinya bersumber dari sikap tawakalnya kepada Allah ï·». Zubair bahkan ikut dalam Perang Uhud dan Perang Yarmuk. Zubair dikenal memiliki keteguhan hati dan cerdas dalam menyusun strategi perang. Rasulullah sangat menyayangi Zubair dan menyatakan kebanggaannya, “Setiap Nabi mempunyai pembela, dan pembelaku adalah Zubair bin Awwam”.

Lalu ada Zaid bin Tsabit, masuk islam usia 11 tahun dan tumbuh sebagai Muslim yang cerdas dan pemberani. Zaid mampu menghafal Al-Qur'an, menjadi penulis wahyu Rasulullah, ikut serta dalam kodifikasi Al-Qur'an, menguasi ilmu hikmah, bahasa Suryani, dan aksara Yahudi. Selanjutnya ada Atab bin Usaid yang diangkat menjadi Gubernur Makkah di usianya yang baru 18 tahun. Tidak lupa juga Muhammad Al-Fatih sang penakluk Konstantinopel di usianya yang ke 22 tahun. Dan masih banyak lagi pemuda-pemudi Muslim tangguh, pemberani, cerdas, rela berjuang untuk tegaknya syariat Islam, bertakwa, dan yang paling penting adalah mereka menjalankan semua itu semata-mata untuk meraih ridha Allah ï·».

Maka dari itu, sangat mustahil mencetak pemuda tangguh dalam sistem kapitalisme sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan, mengedepankan kepuasan materi, dan sangat tidak sesuai dengan fitrah manusia. Berbeda dengan Islam yang berasal dari Allah ï·» yang Mahasempurna dan mengetahui dengan betul yang terbaik untuk ciptaan-Nya, sehingga sangat sesuai dengan fitrah manusia. Kesempurnaan sistem Islam telah dibuktikan oleh sejarah, selama lebih dari 13 abad Islam menguasi dua pertiga dunia dan mampu menciptakan peradaban yang gemilang dan mencetak generasi yang tangguh.

Sehingga para penjajah yang menganut sistem kapitalisme sekuler menjadikan pemuda islam sebagai sasaran untuk melemahkan kekuatan umat Islam. Mereka tahu betul bahwasanya masa depan umat Islam ada pada para pemudanya. Jika pemuda Muslim sekarang ini memiliki pemahaman ideologis yang menyeluruh (kaffah) terhadap agama dan peduli terhadap persoalan umat maka akan menjadi rambu-rambu kematian bagi peradaban kapitalisme sekuler. Wallahu a'lam bishshawab.

Posting Komentar

0 Komentar