Oleh: Messy Ikhsan
Beberapa hari terakhir beranda media sosialku dipenuhi sesak video nasib jomlo ngenes bersama kipas angin. Dari awal memang aku nggak respek dengan tren tersebut, walaupun sekadar hiburan doang. Apalagi bawa-bawa agama sebagai konten dan bahan candaan. Nauzubillah banget deh.
Bestie, aku sebagai seseorang yang sama-sama berjuang dengan kalian di masa penantian ini. Miris banget lihat nasib para pejuang halal yang over halusinasi. Mengapa tidak? Seolah-olah status jomlo hanya mengundang penderitaan dan kesengsaraan.
Beginilah jadinya saat memutuskan untuk jomlo karena nafsu duniawi. Mungkin karena pernah tersakiti di masa lalu atau karena alasan yang lain. Akhirnya waktu kesendirian hanya dihabisi dengan sumpah serapah dan halusinasi nggak jelas. Mengutuk diri sendiri yang nggak bisa seperti orang lain.
Berbeda halnya saat memilih jomlo karena ketaatan dan ketundukan pada Allah. Memilih sendiri bukan karena nggak laku, atau sebagainya. Tapi, memang sedang memantaskan diri untuk jodoh terbaik versi-Nya.
Jomlo itu status mulia karena kita nggak ingin menghabiskan waktu muda dengan maksiat dan pacaran. So, selama masih sendiri sibukkan diri dengan hal-hal berfaedah. Kejar prestasi dunia dan akhirat sebanyak mungkin. Buatlah konten-konten yang mendidik dan mengundang vibes positif. Sebab, setiap waktu kita akan Allah mintai pertanggungjawaban.
Stop halusinasi, kuy kejar prestasi. Pantaskan diri di hadapan-Nya agar kita pun pantas disandingkan dengan jodoh terbaik. Stop buang-buang waktu, saatnya mendalami Islam secara kaffah. Sebab kita nggak tahu siapa yang akan bertamu terlebih dulu, jodoh atau maut. Cemungut ya, Mblo!!!
0 Komentar