JELAJAHILAH BUMI


Oleh: Enny Ummu Almira

Kita sebagai manusia harus pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap kejadian. Lebih tepatnya harus melek sejarah, kemudian mempelajari dan menelaahnya agar kita tidak jatuh kedalam lubang yang sama. Perjalanan yang di perintahkan ini perjalanan dan badan yang mengahsilkan pembelajaran. Adapun sekedar melihat tanpa mengambil pelajaran, maka ia sama sekali tidak berguna.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَ رْضِ ثُمَّ انْظُرُوْا كَيْفَ كَا نَ عَا قِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ
Katakanlah (Muhammad), "Jelajahilah bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu."(QS. Al-An'am: Ayat 11)

Jadi jelajah disini bukan berpetualang sekedar jalan-jalan, tapi tadabur alam dan tafakur alam. Yakni lakukanlah perjalanan diatas bumi, dan lihatlah bagaimana sisa-sisa yang ditinggalkan oleh orang-orang sebelum kalian. Agar kalian mengetahui balasan yang diturun kepada mereka, setelah sebelumnya mereka berada dalam kenikmatan yang luas. Dan kalian akan menyusul mereka dalam kebinasaan apabila kalian menapaki jalan mereka dalam mendustakan Allah.

Ini merupakan anjuran Allah yaitu berjalanlah untuk mengambil ibrah dan pelajaran dari setiap kejadian dan peristiwa, dan dari keadaan umat-umat terdahulu. Lihatlah bagaimana Allah menimpakan kehinaan kepada orang-orang yang mendustakan? Maka berhati-hatilah agar kalian tidak tertimpa apa yang telah menimpa mereka.

Jelajahilah bumi, dengan mengunjungi jejak para nabi dan menelaah kisah umat-umat terdahulu, kemudian perhatikanlah dengan cermat melalui pikiran yang jernih dan hati yang bersih, bagaimana kesudahan, perjalanan hidup dan nasib orang-orang yang mendustakan ajaran Rasulullah ﷺ itu di dunia.

Jika dikaitkan dengan kejadian saat ini, mungkin tepat dengan yang sedang viral yaitu pasangan LGBT yang muncul dari sebuah konten kreator yang seharusnya hal ini tidak boleh dipublikasikan. Hanya demi sebuah konten dan tujuan duniawi (materi), secara tidak sadar sudah rela membuat atau mengajari kemaksiatan, karena judul yang diambil adalah "Tutorial Cara Menjadi Gay". Penontonnya pun banyak, naudzubillah. Bahkan dalam sebuah video pasangan ini diundang dan seolah menjadi tontonan menarik terbukti dengan beberapa dari mereka mengajak foto dan memfoto pasangan itu, entahlah untuk apa tujuannya.

Mereka tidak sadar atau memang pura-pura tidak tau, bahwa perbuatan pasangan ini adalah sebuah kemaksiatan besar yang bisa mengundang adzab Allah, seperti yang terjadi pada jaman nabi Luth, dimana kaum LGBT seperti itu pernah dimusnahkan.

Sebelum azab datang, Kaum Sodom sudah diberi peringatan oleh utusan Allah yakni Nabi Luth Alaihi salam (AS) daerah-daerah sekitarnya untuk menyeru mereka agar menyembah Allah ﷻ memerintahkan mengerjakan kebajikan, dan melarang mereka melakukan perbuatan mungkar.

Saat itu, kaum Sodom tenggelam di dalam perbuatan-perbuatan yang berdosa, hal-hal yang diharamkan, serta perbuatan fahisyah (kerusakan) yang mereka adakan sendiri dan belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari kalangan Bani Adam dan juga oleh lainnya; yaitu mendatangi jenis laki-laki, bukannya jenis perempuan (homoseks).

Perbuatan ini merupakan suatu hal yang belum pernah dilakukan oleh Bani Adam, belum dikenal dan belum pernah terbetik dalam hati mereka untuk melakukannya selain penduduk Sodom; semoga laknat Allah tetap menimpa mereka.

Karena itulah maka Nabi Luth mengatakan kepada kaumnya, seperti yang disitir oleh firman Allah ﷻ:

وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْن اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُوْنِ النِّسَاۤءِۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ
Mengapa kalian mengerjakan perbuatan Jahisyah itu yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian? Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita. (QS. Al-Araf: Ayat 80-81)

وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًاۗ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِيْنَ
Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu. (QS. Al A'raf: Ayat 84).

Untuk itulah perintah mengadakan perjalanan ini merupakan perjalanan yang menggabungkan antara hati dengan badan, di mana dengannya seseorang dapat mengambil pelajaran. Adapun jika melihat-lihat tanpa mengambil pelajaran, maka tidak ada faedahnya.

Posting Komentar

0 Komentar