Oleh: Murli Ummu Arkan
Sebagai umat muslim sudah selayaknya dia terikat dengan hukum-hukum aturan Allah SWT bukan? Karena konsekuensi keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah untuk menjadi hamba yang bertakwa bukan sekedar mengucap syahadat saja dan berstatus Islam KTP.
Konsekuensi keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah meliputi ketaatan kepada syariat-Nya baik itu yang berupa perintah atau larangan. Namun kita melihat mayoritas umat muslim di saat sekarang, jauh sekali dari syariat Islam, betul? Jika pun ada, hanya satu, dua orang yang berkenan ridho menerima syariat-Nya.
Kenapa demikian? Bukankah seharusnya umat muslim lebih kental dan lebih mengenal Islam lebih dalam? Namun hal yang terjadi justru sebaliknya. Phobia umat muslim terhadap Islam itu sendiri lebih besar daripada kecintaannya pada agamanya.
Banyak dari mereka kaum muslim, saat ditawarkan syariat Islam untuk diterapkan justru mereka menolak. Menganggap hal itu tidak relevan dengan zaman sekarang. Dianggap usang dan kadaluwarsa. Miris, Pemikiran umat muslim sekarang sudah berbeda cara berpikirnya. Mereka tetap memeluk Islam namun menolak syariatnya. Lalu yang diinginkan Islam yang seperti apa?
Ada yang mengatakan menjadi umat muslim itu tidak usah fanatik amat. Jalanilah hidup ini sebagaimana yang dijalani mayoritas umat. Jika syariat Islam diberlakukan dalam kehidupan ini itu gak cocoklah. Pernah dengar kalimat- kalimat seperti itu? Pasti sering bukan? Bagi orang-orang yang alergi terhadap syariat Islam mereka akan mudah berkata seperti itu. Yang saya heran, jika mereka bagian dari kaum Muslim tapi menolak syariat Islam, lalu mereka akan bawa Islam ini kemana? Apa hanya jadi pajangan status saja di KTP? Aneh bukan.
Selain itu, Islam ini bukanlah agama yang mengatur ibadah ritual semata. Namun, agama yang di dalamnya juga terdapat aturan hidup manusia yang sempurna yang wajib untuk diterapkan umat muslim. Mirisnya, saat ini kita berada di sistem kapitalisme yang berasaskan ide sekulerisme. Tidak heran jika umat muslim saat ini banyak yang terjangkiti racun sekulerisme sehingga mereka memisahkan urusan agama dan dunia.
Apa itu sekulerisme? Sekulerisme adalah ide yang memisahkan urusan agama dengan kehidupan. Ide ini bukanlah berasal dari pemikiran Islam, melainkan dari ide penjajah kafir barat. Bagi mereka, orang-orang yang terjangkiti racun ini akan mengebiri Islam hanya untuk mengatur ranah ibadah ritual saja. Namun jika ada urusan yang berkaitan dengan sosial, politik, perekonomian, muamalah, dan sebagainya mereka akan meng-cut agar Islam tak bisa ikut campur baur dalam urusan ini. Artinya syariat Islam ditolak. Hanya ibadah ritual saja yang diperbolehkan dalam sistem ini.
Miris bukan, jika umat muslim berada di bawah kukungan sistem ini? Ibarat ikan laut dia berada di air tawar. Bukan berada di habitat aslinya. Ya memang masih bisa bertahan, masih bisa berenang, tapi tak bisa sebahagia saat berada di habitat aslinya. Walhasil, lama-lama pun mati jika sudah tak bisa bertahan. Nah, keadaan kaum muslimin saat ini pun sama seperti itu.
Dengan adanya ide sekulerisme yang mengental inilah yang menyebabkan umat muslim semakin jauh dari Islam. Apalagi ditambah adanya propaganda-propaganda barat yang semakin mengokohkan ide-ide sesatnya bercokol dibenak umat, seperti moderasi beragama, toleransi kebablasan, pluralisme, dan sebagainya. Wih... Umat muslim semakin tambah jauh dari pemikiran Islam. Walhasil, seperti saat ini banyak dari mereka yang lebih kenal ide-ide Barat dan budayanya dibandingkan Islam, mereka tidak bangga lagi kepada Islam dan lebih menyanjung ide-ide Barat, dan terlebih parah lagi mereka menolak syariat, mengkriminalisasi para penceramah, dan hanya memfokuskan hidup meraih kesenangan duniawi. Jika sudah begini apa hukum jahiliyah yang mereka kehendaki?
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَفَحُكْمَ الْجَـاهِلِيَّةِ يَـبْغُوْنَ ۗ وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللّٰهِ حُكْمًا لِّـقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ
"Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?" (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 50)
Wallahua'lam bish showab
0 Komentar