Oleh: Yuyun Rumiwati
Fitrah manusia saat ada kezaliman dan ketidak adilan adalah nurani akan menolak. Meski respon dari penolakan bisa beragam. Ada yang menyampaikan aspirasi secara langsung melalui lisan, ada tulisan atau gerakan peduli aksi di lapangan.
Kenaikan bahan pokok yang mencekik kehidupan rakyat, dan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden 3 periode menjadi latar belakang aksi mahasiswa di berbagai daerah. Aksi tersebut diprakarsai oleh Aliansi Mahasiswa seluruh Indonesia. (Suara.com, 8/4/2922)
Melihat gerakan yang meluas dari mahasiswa di seluruh daerah. Menjadi salah satu indikasi dan bukti bahwa aspirasi mahasiswa itu mewakili kondisi masyarakat Indonesia saat ini.
Mahasiswa dengan karakternya yang kritis, pemberani, peduli umat (rakyat) telah memulai langkah masif menyuarakan kondisi rakyat negeri ini.
Maka aksi itu adalah wujud kepedulian dan harapan kepada penguasa (pemerintah) agar kembali fokus pada tugas dan amanahnya yaitu untuk menyejahterakan rakyat.
Seharusnya gerakan ini ditanggapi dengan bijaksana. Adanya penurunan aparat ke jalan dalam rangka menjaga ketertiban benar-benar harus dijiwai degan rasa persaudaraan dan kebersamaan. Dengan itu tidak akan memicu bentrok antara para peserta aksi dengan pihak aparat.
Lalu, bagaimana Islam memandang peran pemuda ini dalam kancah perubahan?
Pemuda adalah sosok spesial. Spesial dari potensi gerak lincah, kecepatan gerak, jiwa kreatif dan fisik yang mendukung pula.
Jika kita tengok perjalanan kelompok dakwah Rasulullah banyak dipelopori para pemuda.
Para sabiqul awalun (yang terdahulu masuk Islam). Mereka menjadi kader dakwah pertama binaan Rasullah. Rata-rata umur mereka belasan sampai dua puluhan tahun. Yang berumur 30 ke atas jarang. Bahkan Ali bin Abi Thalib generasi Islam pertama yang paling berumur 8 tahun masuk Islam.
Mencermati gerakan dan kontribusi pemuda binaan Rasullah, mereka telah terbina secara keimanan, tsaqofah dan gerak (dakwah) telah disiapkan.
Target dakwah jangka panjang pun telah tergambar dengan sampainya kemenangan Islam dalam sebuah institusi yang menerapkan syariat Allah secara kaffah di Madinah
Gambaran tujuan kepedulian sahabat yaitu untuk menyiarkan dakwah pada masyarakat Madinah. Dan Gambaran target yang jelas dan terukur memberikan kemudahan bagi generasi muda untuk mengawal gelombang perubahan.
Karenanya, sudah saatnya pembinaan di kalangan muda terus dikencangkan agar kaum muda bersinergi dalam fokus dakwah dan istikamah dalam menapaki jalan perubahan ala Rasulullah yang melahirkan semangat anak muda untuk meniru tindakan Rasul. Aamiin~
0 Komentar