Oleh: Nurhasanah
Menteri Perdagangan "Muhammad Lutfi" menjelaskan dua penyebab harga kedelai import mahal di Indonesia. Pertama karena cuaca buruk dan Elnina di Argentina Amerika Selatan. Hal itu mengakibatkan harga kedelai naik dari 12 dolar AS menjadi 18 dolar AS.
Penyebab ke dua, permintaan kedelai tinggi terutama dari China. Menurut mendag, China memiliki 5 miliar babi dan pakannya kedelai dan itu merupakan pakan utama. Awalnya kata mendag pakan babi di China bukanlah kedelai namun kini pakan utamanya kedelai ujarnya.
Di sisi lain menteri pertanian (mentan) angkat suara terkait mahalnya harga kedelai, dia mengklaim pihaknya kesulitan menggenjot produksi kedelai dalam negri karena anggaran yang di pangkas, imbas akibat kebijakan refocusing karena covid 19.
Imbas kebutuhan kedelai dalam negri harus di penuhi dari import sebanyak 2,4 ton. Faktor lainnya adalah petani dalam negri tidak terlalu tertarik untuk menanam kedelai karna harga jual murah.
Bila di lihat dari penyebab harga kedelai yang mahal dan harga pangan lainnya ikut naik seperti daging sapi itu semua dampak dari ketergantungan import.
Kondisi seperti ini sangat memukul perekonomian masyarakat baik dari kalangan rumah tangga maupun pengusaha.
Ini bukti bahwa pemerintah telah gagal dalam mewujudkan swasembada pangan.
Padahal Allah SWT telah menganugrahkan negri kita ini dengan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah dan beraneka ragam. Seharusnya dengan kekayaan alam ini kita bisa lebih unggul dari bangsa lainnya.
Pemerintah yang sudah salah kelola baik dari segi apapun seharusnya berjuang dan bekerja keras untuk mengubah semua tatanan yang ada baik itu perekonomian atau yang lainnya ke dalam tatanan baru.
Tatanan baru itu tidak lain harus di ambil dari hukum syariah yang telah terbukti membawa kesejahteraan pada masanya.
Karena kunci kebaikan, kesejahteraan dan keberhasilan adalah diterapknnya sistem syariah islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan termasuk bidang pertanian.
Andai saja pemerintah mau mengganti sistem yang ada dan mengubah semua tatanan yang lama dengan sistem islam secara keselurahan, niscaya keberhasilan akan di raih karna sebaik baiknya hukum adalah hukum Allah SWT.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al-A’raf 7: 96)
Wallahua'lam bisshawab.
0 Komentar