![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDTFmPnFEdr8LUDw4fYAAJCork3bXhJzHeul_kA4J_DYWyhHxxxg4uUL2K52yy2A1bQCamgenMpcVK7wIhtkgHaQmaNWmDuM776Kpuwg1LHTGEeVgypbJ7xcBQcx0XwKyWk6TUtULNUA/w640-h394/Gudang-Opini-Dimana-Wilayah-Khilafah.jpg)
Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
Ada yang bertanya, bukankah Khilafah untuk segenap kaum muslimin? Lantas, bagaimana jika Khilafah tegak di negeri ini. Apakah, Khilafah hanya untuk di negeri ini atau tetap untuk segenap kaum muslimin?
Bagini jawabannya.
Pertama, Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia, untuk menegakkan syariat Islam secara kaffah dan mengemban misi dakwah Islam ke seluruh penjuru alam. Jadi, keberadaan Khilafah adalah untuk segenap kaum muslimin, bukan untuk umat Islam di wilayah tertentu.
Kedua, meskipun demikian, kemunculan kembali Khilafah tidak wajib serempak di seluruh negeri kaum muslimin. Khilafah akan muncul dari wilayah negeri tertentu, dan kemudian meluas menyatukan negeri kaum muslimin di seluruh dunia.
Misalnya saja, khilafah tegak di Indonesia. Maka demi hukum, kaum muslimin telah memiliki Khalifah dan haram menegakkan Khilafah yang lain.
Setelah Khilafah tegak, tugas kaum muslimin bukan lagi menegakkan Khilafah tetapi menyatukan kaum muslimin (re unifikasi) di berbagai wilayah negeri untuk menjadi satu kesatuan wilayah. Peristiwanya mirip seperti Daulan Islam yang pertama di bangun Di Madinah.
Pada mulanya, Daulah Islam Wilayahnya hanyalah Madinah. Kemudian meluas meliputi Khaibar, Mekkah, Jazirah Arab. Selanjutnya, pada Kekhilafahan Islam meluas ke Syam, Irak, Mesir, dan pada Kekhilafahan selanjutnya meluas hingga Wilayah Asia, Afrika dan sebagian Eropa.
Nah jika Khilafah tegak di Indonesia, maka wilayah kedaulatan Indonesia saat ini menjadi wilayah kedaulatan Khilafah. Kemudian, Khilafah akan menyatukan Malaysia, Brunei, Filipina, dan bisa meloncat ke Wilayah Palestina, Mesir, Turki, Yaman, Irak, Bahrain, negara bekas Uni Soviet seperti Uzbekistan, Kajastan, hingga Arab Saudi.
Pada kondisi tertentu, ibukota Khilafah bisa dipindah dari Jakarta ke Syam (Palestina). Hal itu mubah dilakukan Khalifah. Sebagaimana dahulu, ibukota Khilafah pernah di Madinah, Irak, Mesir hingga Turki.
Kemudian, penaklukan wilayah Khilafah bukan hanya menyatukan negeri kaum muslimin. Tetapi juga akan menaklukkan wilayah Eropa hingga Menaklukkan Kota Roma Italia.
*Ketiga,* posisi kaum muslimin di negeri ini saat ini adalah berlomba lomba dengan kaum muslimin lainnya, untuk menegakkan Khilafah. Jika satu wilayah tegak khilafah, maka tak boleh ada khilafah yang lain.
Dan kita berharap, negeri ini menjadi titik tolak awal berdirinya Khilafah, sebagaimana dahulu Madinah menjadi titik tolak negara Islam Rasulullah Saw, hingga akhirnya menaklukan kota Mekkah.
Demikianlah, realitas khilafah. Karena itu, barat dan Amerika sangat ketakutan akan tegaknya Khilafah. Sebab, jika khilafah tegak pasti akan menyatukan negeri kaum muslimin.
Itu artinya, semua perusahaan tambang penjajah Amerika dan Eropa, harus hengkang dari negeri kaum muslimin. Dengan demikian, kehadiran Khilafah adalah tonggak kematian ideologi kapitalisme.
Khilafah perlahan namun pasti akan mengambil alih kepemimpinan dunia dari Amerika dan menata dunia dengan Islam, yang dengan itu Islam benar-benar menjadi Rahmat bagi semesta alam. Begitulah, Mada depan kaum muslimin bersama Khilafah. [].
0 Komentar