BELILAH TUAN, TAK PERLULAH BERWAKAF KEPADA KAMI


Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik

Biar miskin, kami punya harga diri. Biar susah, kami tidak akan menghiba. Biar hidup sulit ditengah pandemi, kami tidak akan berputus asa.

Kami, dididik oleh kakek buyut kami agar tak menjadi kaum peminta-minta. Kami, dididik untuk selalu berusaha dan menjauhi sikap berputus asa. Kami dididik, agar terus bersyukur dan tidak berprasangka buruk pada setiap takdir yang terjadi terhadap kami.

Karena Tuan, belanjakan uang Tuan di toko kami, di warung kami, belilah dagangan kami. Harga yang tuan bayar, adalah darah bagi usaha kami, nafkah dan rezeki bagi keluarga kami.

Belilah tuan, kebutuhan tuan melalui toko kami, di warung kami, dan usaha kami. Kebutuhan tuan tercukupi, dan hajat nafkah keluarga kami terpenuhi.

Ketimbang tuan belanja pada retail milik kaum kapitalis. Ketimbang tuan membeli di mal dan toko mereka yang sudah bersisa, yang memburu laba agar lebih kaya raya. Belilah dagangan kami, usaha kami, yang hasilnya kami gunakan untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga kami.

Tuan tak perlu bersedekah kepada kami. Tuan tak perlu memberikan hibah kepada kami. Tuan tak perlu berwakaf kepada kami.

Kami tak akan minta wakaf, sebagaimana penguasa yang selama ini telah membebani tuan dengan pajak yang mencekik. Kami tak akan minta wakaf uang, dimana tuan memberikan uang tanpa kompensasi.

Tuan, belanja lah di toko kami, warung kami, tempat usaha kami. Tuan, memang membayar atas harga dengan sejumlah uang. Tapi, tuan mendapatkan kompensasi berupa barang atau jasa, dari dagangan atau usaha yang kami jajakan.

Tuan berinfak kepada penguasa, hanya menolong para kapitalis untuk melanjutkan proyek infrastruktur. Membikin mereka makin Untung beliung.

Sementara, jika tuan belanja ke warung kami, ke toko kami, ke tempat usaha kami, tuan sama saja memberi makan untuk kami dan keluarga kami. Tuan menyambung nyawa kami dan keluarga, untuk bertahan hidup menghadapi pandemi.

Mereka, para penguasa meminta infak dari tuan agar kekuasaan mereka tetap bertahan. Sementara kami, meminta tuan belanja ke warung kami, ke toko kami, ke tempat usaha kami, untuk mempertahankan hidup kami, hidup keluarga kami.

Karena itu tuan, ketimbang uang tuan digunakan untuk infak, menyambung kekuasaan yang zalim. Lebih baik tuan, belanja ke warung kami, ke toko kami, ke tempat usaha kami, untuk menyambung kehidupan kami.

Belilah tuan, tak perlu berwakaf kepada kami. Belilah, ke warung kami, ke toko kami, ke tempat usaha kami. Jangan hamburkan uang tuan, untuk berinfak kepada penguasa zalim. [].

Posting Komentar

0 Komentar