![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI5bTdE1PdexUw1nHvMLG_g5mnMq2SWWHWyf5fWTgIxLXtr14SMkSh0tqxzxAYeeTwJ5_r6QkNqgznQ_Dh_pcspIPPKqiYJpX-MUKxT6MOo9vux6L99rUdn1x4r3-O_qHQwFTDRITVjg/w640-h394/Gudang-Opini-Apa-Khilafah-Mengerikan.jpg)
Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
"Khilafah tdk tunduk kpd demokrasi, mengerikan kalau berkuasa" [Arbi SAnit, 23/1/2021]
Untuk mengawali pembahasan, saya ingin bercerita lebih dahulu. Saya ingin mengajak anda pada sekira 13 abad yang lalu. Tepatnya saat Khalifah Umar bin Khattab berkuasa pada tahun 634 M sampai 644 M.
Pada saat itu, wilayah kekuasaan Kekhilafahan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia dan Mesir. Karena perluasan daerah yang begitu cepat, Khalifah Umar RA segera mengatur administrasi Negara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama di Persia.
Ceritanya demikian :
Satu waktu, ketika menjabat sebagai khalifah, Umar RA didatangi seorang Yahudi yang terkena proyek penggusuran oleh seorang Gubernur Mesir, Amr bin ‘Ash, yang bermaksud memperluas bangunan sebuah masjid.
Meski mendapatkan ganti rugi yang pantas, sang Yahudi menolak penggusuran tersebut. Ia datang ke Madinah untuk mengadu kan permasalahan tersebut pada Khalifah Umar.
Seusai mendengar ceritanya, Khalifah Umar mengambil sebuah tulang unta dan menorehkan dua garis yang berpotongan: satu garis horizontal dan satu garis lainnya vertikal. Umar lalu menyerahkan tulang itu pada sang Yahudi dan memintanya untuk memberikannya pada Amr bin ‘Ash.
“Bawalah tulang ini dan berikan kepada gubernurmu. Katakan bahwa aku yang mengirimnya untuknya.”
Meski tidak memahami maksud Umar RA, sang Yahudi menyampaikan tulang tersebut kepada Amr sesuai pesan Khalifah Umar Ra. Wajah Amr pucat pasi saat menerima kiriman yang tak di duga nya itu. Saat itu pula, ia mengembalikan rumah Yahudi yang di gusurnya.
Terheran-heran, sang Yahudi bertanya pada Amr bin ‘Ash yang terlihat begitu mudah mengembalikan rumahnya setelah menerima tulang yang dikirim oleh Umar. Amr menjawab, “Ini adalah peringatan dari Umar bin Khattab agar aku selalu berlaku lurus (adil) seperti garis vertikal pada tulang ini. Jika aku tidak bertindak lurus maka Umar akan memenggal leherku sebagaimana garis horizontal di tulang ini.” jawab Amr Bin Ash, yang ketika itu menjabat Wali penguasa wilayah Mesir (Gubernur setingkat provinsi di dalam sistem Khilafah).
Kembali ke tema diskusi, saya justru tergelitik dengan pernyataan Arbi Sanit dalam GWA MKGR yang mengomentari tulisan saya berjudul "MEMBUNGKAM SYARIAH DAN KHILAFAH JUSTRU MEMPERBESAR PENGARUHNYA" dan menyebut Khilafah tidak tunduk demokrasi dan mengerikan jika berkuasa. Kalau Khilafah tidak tunduk pada Demokrasi, memang benar adanya.
Dalam sistem Khilafah kedaulatan ditangan Syara', bukan ditangan rakyat. Sehingga, ketika Khilafah tegak otomatis sistem hukum dan tata perundangan tunduk pada Syariah Islam, tunduk pada hukum Allah SWT, bukan tunduk pada hukum rakyat sebagaimana doktrin demokrasi. Mengenai hal ini, boleh lah dibenarkan. Karena demokrasi memang bertentangan dengan Islam.
Tapi tudingan kalau Khilafah berkuasa mengerikan, apa maksudnya? Apa definisi mengerikan yang dimaksud oleh Arbi Sanit?
Kalau Khilafah dianggap akan zalim, akan bertindak intoleran, diskriminatif dan menindas rakyat kecil apalagi kaum minoritas, faktanya tidak demikian. Sepenggal kisah Yahudi dalam pemerintahan kekhilafahan Umar bin Khattab Ra justru membuktikan, betapa negara Khilafah menghormati dan menjamin hak kepemilikan individu rakyat, meskipun rakyat beragama non muslim. Sejarah emas khilafah, telah mampu menorehkan tinta emas peradaban yang agung yang tak pernah dicapai oleh sistem politik lainnya.
Amerika dengan demokrasi nya saat ini sudah hampir bangkrut. Padahal, kedigdayaan Amerika baru satu Abad. Sementara Khilafah, telah eksis hingga 13 Abad dan memiliki wilayah yang begitu luas.
Jika Khilafah dianggap akan otoriter dan hal itu berbahaya, saya sudah menjelaskannya dalam tulisan beberapa waktu lalu ketika menanggapi komentar SBY terkait demokrasi di Amerika. Lalu apa yang dianggap mengerikan?
Apakah khilafah akan seperti ISIS? Dituliskan yang lain saya juga sudah menjelaskan Khilafah bukan ISIS. Jadi, kalau belum tahu Khilafah lebih baik mencari tahu dan belajar, ketimbang mengeluarkan statement tanpa ilmu.
Kalau khilafah itu berbahaya bagi Amerika, para kapitalis, penguasa tambang dan konsesi hutan, memang benar. Sebab, saat Khilafah tegak, Khilafah akan memotong tangan dan kaki Amerika yang selama ini mencengkeram negeri kaum muslimin. Khilafah akan mengambil alih semua tambang dan lahan tanpa komorn, dan mengelolanya untuk menyejahterakan rakyat, baik muslim maupun non muslim. [].
0 Komentar