Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
Untuk kelas rakyat kebanyakan, yang kerja sehari untuk makan sehari, bukan tak ada kesempatan untuk berpartisipasi membela kehormatan Rasulullah Saw. Ibarat Semut Nabi Ibrahim, yang dinilai itu posisi dan pembelaannya, bukan kekuatannya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyerukan kepada umat Islam yang ada di Indonesia untuk tidak menggunakan produk asal negara Prancis. Boikot ini dilakukan sebagai aksi protes terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap melecehkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam.
Seruan boikot ini dikeluarkan MUI dalam pernyataan resmi bernomor Kep-1823/DP-MUI/X/2020 ini yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Anwar Abbas dan Wakil Ketua Umum Muhyiddin Junaidi, Jumat (30/10/2020).
Jadi, selain wujud kecintaan kepada Rasulullah Saw, memboikot produk Perancis juga bentuk ketaatan kita pada ulama. Idealnya, memang kita berangkat berjihad untuk menghukum Perancis. Namun, karena kaum muslimin belum memiliki Khilafah, untuk tahap awal melakukan boikot terhadap produk Perancis, sudah dihitung perlawanan dan bernilai ibadah.
Untuk boikot produk Perancis, disesuaikan dengan kemampuan saja. Kita (khususnya saya) tak mungkin ikut latah memboikot produk Perancis seperti Louis Vuitton atau Hermes. Dua produk Perancis ini, jangankan mau boikot, menyentuh pun tak pernah.
Memang banyak produk Perancis yang bisa dijangkau publik, yang sifatnya menjadi bahan kebutuhan pokok. Tapi agar fokus, kita boikot dulu produk minuman dari Danone Group berupa air mineral Aqua, Vit atau Mizone.
Tiga produk ini harganya murah, siapapun diantara kita bisa memboikotnya. Tiga produk ini, mudah dijangkau, dan kadang tak terasa sudah jadi bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari. Mulai sejak saat ini, kita tak usah membeli air mineral Aqua, Vit atau Mizone.
Meskipun nilainya kecil, tetapi jika ada lima puluh juta orang memboikot produk ini, bisa ketahuan dampaknya. Perancis berdalih kebebasan untuk menghina Rasulullah Saw, kita juga bebas memboikot produk Perancis.
Namun, bagi Anda yang memiliki kemampuan, silahkan boikot produk Perancis lainnya. Kraft, Loreal, Carrefour, SFR, Lancome, Peugeot, TOTAL, AXA, Yves Saint Laurent, Chanel, Christian Dior, Garnier, Lacoste, L'Oreal, adalah produk merk Perancis. Silahkan boikot semuanya.
Kalau mau paripurna, boikot demokrasi. Ide kebebasan demokrasi, berasal dari Perancis. Slogan Liberte, Egalite, Fretenite, itu dari Perancis. Jadi, perlawanan tuntas kepada Perancis adalah dengan memboikot Demokrasi.
Caranya ? Tidak usah ikut Pilkada, Pemilu atau Pilpres, baik sebagai Calon, Penyelenggara atau Pemilih. Jika Demokrasi kita boikot, sekulerisme pasti tumbang. Jika sekulerisme tumbang, Islam akan tegak. Dan saat Islam tegak, tak ada lagi penghinaan kepada Rasulullah Saw. Dan jika ada, Khilafah akan mengirimkan pasukan jihad untuk menghukum negara yang melindungi penghina Nabi Muhammad Saw. [].
0 Komentar