Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
Prajurit,
Bhaktimu untuk rakyat, untuk umat, bukan untuk komandan. Komandan ditaati, sepanjang dalam ketaatan. Komandan tak diteladani, jika melanggar ketaatan. Ketaatan tertinggi, adalah taat kepada Allah SWT.
Prajurit,
Komandan datang dan pergi, kadang tak kembali. Mereka ada yang dimutasi, ada juga yang masuk masa pensiun, ada juga yang dijemput mati. Sedangkan dirimu ? Akan abadi bersama rakyat, akan kembali kepada Umat.
Prajurit,
Kami mengetahui kegalauanmu. Tak ada perintah yang bisa ditentang, semua pasti dijawab siap komandan. Karena itu, laksanakan perintah sekedarnya, tak perlu sepenuh hati, upayakan hindari selagi bisa, atau mencari celah untuk tak melaksanakan, jika perintah itu menyelisihi syariat, perintah itu menzalimi rakyat, perintah itu menyakiti hati umat.
Prajurit,
Komandan mu hanya peduli pada jabatan. Khawatir bintang nya tak bersinar. Tak pernah khawatir akan nasib mu, nasib rakyat apalagi nasib segenap umat.
Prajurit,
Komandan mu lebih takut kehilangan jabatan, ketimbang bicara dan memberikan perintah yang sejalan dengan aspirasi rakyat. Komandan mu, lebih takut pada atasan, ketimbang takut kepada Allah SWT.
Prajurit,
Komandan mu hanya berikan perintah, tak ada di garis depan menghadapi umat. Karena itu, berlemah lembutlah kepada umat. Karena umat, tak akan mengkhianati amanah ulama untuk negeri ini.
Prajurit,
Tetap setia dan siaga bersama umat. Karena musuh sejati itu para penjajah, asing dan aseng, yang telah mengangkangi kekayaan negeri ini. Bukan ulama, bukan ormas Islam.
Prajurit,
Masa sulit ini datang dan pasti akan berlalu. Karena itu, bersabarlah dan terus tingkatkan kesabaran. Karena pahala dan jalan keluar, pasti mengiringi orang-orang yang bersabar.
Prajurit,
Pada saatnya, akan datang rantai komando yang menentramkan. Rantai komando yang akan membimbing kalian berada dalam ketaatan. Rantai komando yang akan mendekatkan kalian dengan ulama, rakyat dan umat ini.
Prajurit,
Kelak sosok komandan seperti Kiyai Jenderal Besar Soedirman, akan kembali memimpin mu. Mengarahkan mu dalam taat, mengajak mu berkhidmat kepada umat. Ingatlah ! Kalian berasal dari nasab pejuang, bukan pengkhianat yang gila akan jabatan dan kekuasaan.
Prajurit,
Kami mencintai mu, kami tak akan menyamakan mu dengan komandan yang telah menyelisihi amanat umat. Kami akan selalu menempatkan mu dalam posisi terhormat dihati kami.
Prajurit,
Selamat Berjuang, Allahu Akbar !
[].
0 Komentar