Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
Publik bertanya-tanya, ada apa dan dimana gerangan Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Sebab, seluruh kekisruhan di negeri ini, dari soal TNI yang turun derajat menjadi Satpol PP yang ngurusi Baliho, hingga soal seruan pembubaran FPI, puncaknya tak lepas dari kendali Presiden dan soal keamanan juga termasuk menjadi fungsi Menhan.
Soal Koopsus, misalnya. Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia (Koopssus TNI) merupakan salah satu unit komando pasukan elit TNI yang merupakan bagian dari Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) yang secara struktural komando langsung di bawah Panglima TNI, sehingga Pasukan khusus ini meliputi tiga matra yaitu matra darat, matra laut dan matra udara. Pasukan ini stand by di Mabes TNI dan sewaktu-waktu bisa digunakan oleh Panglima TNI atas perintah Presiden RI.
Jadi bergeraknya Koopsus itu tidak lepas dari dua faktor :
Pertama, ada komando dari panglima TNI. Jadi, kebijakan mencopot Baliho itu bukan hanya perintah Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurahman. Tapi merupakan komando dari Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
User dari Koopsus adalah panglima TNI, bukan Menhan atau organ kekuasaan lainnya.
Kedua, ada perintah dari Presiden RI. Jadi, kebijakan mencopot Baliho itu bukan hanya perintah Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurahman. Bukan pula sekedar komando dari Panglima TNI. Melainkan, ada perintah langsung dari Presiden RI, Joko Widodo.
Selanjutnya, untuk urusan pertahanan Kementerian Pertahanan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang pertahanan dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Salah satunya, perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertahanan.
Jika Mayjen Dudung Abdurachman bicara soal pembubaran FPI, ini berimplikasi pada sistem pertahanan dalam negeri khususnya sistem pertahanan semesta yang melibatkan sipil dan seluruh rakyat Indonesia. Padahal, FPI adalah unsur penting dalam sistem pertahanan semesta.
Pertanyaannya, kenapa Presiden bungkam soal pencopotan Baliho yang bikin geger publik se NKRI ? Kenapa Menhan bisu soal wacana pembubaran FPI ? Padahal, dahulu FPI mendukung Prabowo saat nyapres 2019 ?
Apakan, Pak Jokowi dan Pak Prabowo lagi asyik berduaan makan nasi goreng, sehingga tak mau diganggu publik se NKRI ? Atau, mereka sedang khusuk membuat rencana menanam singkong yang genjah, hasilnya melimpah, agar menjadi sarana mendapatkan rezeki yang barokah ?
Entahlah, saya mulai pusing memikirkan semua ini. Mata saya berkunang kunang, di kepala saya banyak burung. Eta coba terangkanlah. [].
0 Komentar